Anak Lelaki ku ….

6 01 2011


Dua hari sebelum malam pergantian tahun 2010, kondisi kandungan istri sudah mencapai usia 39 minggu. beberapa hari lagi akan menjalankan proses persalinan.

Kami berdua sudah menyiapkan segala perlengkapan dan kebutuhan untuk proses tersebut mulai dari baju, kain, DLL, akan tetapi kami berdua merasa cemas menantinya.

Sore harinya, tgl 31 Desember 2010 jam 17.00 WIB, kami menuju rumah sakit. Dalam perjalanan, lalu lintas menuju rumah sakit lancar (dalam batin ku…Mudah2 selancar proses persalinannya ya Tuhan), dan cukup 30 menit sudah sampai di Rumah sakit. lalu kami menuju IGD (Instalasi Gawat Darurat) untuk mendaftarkan istri saya.

Dalam konsultasi terakhir dengan dokter kandungan, kami di beritahu bahwa untuk proses persalinan harus dilakukan Seksio-C (lebih dikenal Operasi Caesar) dikarenakan ACA istriku positif. Kalau tetap dilakukan proses persalinan normal akan dikhawatirkan terjadi pendarahan, sehingga dokter kami tidak mau mengambil resiko lebih tinggi lagi. hal ini belajar pengalaman beliau selama menangani pasien positif ACA,

Karena sudah diputuskan, maka kami menyiapkan dana nya :)) dan tanggal operasinya (estimasi awal tanggal 4 Januari 2011 dimajukan menjadi tanggal 1 Januari 2011). Setelah mendaftarkan kemudian mengurus berkas2 yang dibutuhkan. baru setalah itu istri saya masuk.

Ternyata tanggal 1-1-11 merupakan angka favorit :)) karena tanggal tersebut terdapat 17 orang yang akan melakuan persalianan baik itu normal maupun seksio-c. Saya mendapat kabar kalau operasi istri saya di mulai jam 12.30 WIB. Keluarga besar dari saya dan istri melebur menjadi satu kesatuan hehehhehe.

Puji Tuhan, proses seksio-c berjalan normal dan tepat jam 13:13 WIB, bayi laki lahir dengan sehat dan begitu juga istri saya.

Puji dan Syukur ya Bapa atas Karunia dan kepercayaan yang Kau berikan kepada kami untuk merawat dan membimbing anak yang Kau berikan.

Terbayang bagaimana istriku menahan sakit dikala suntikan masuk ke dalam perutnya dan selalu minum obat agar bayi kami dapat asupan makanan.

Terima kasih Bapa, Engkau memberikan seorang isrti yang sangat tangguh dan sabar menghadapi permasalahan ini.

dan memberikan seorang anak laki-laki yang sehat dengan berat 2,87 kg dan panjang 48 cm.


peluk dan cium
anak lelakiku….
salam ayah dan bunda…





ACA (Anticardiolipin Antibodies), APS (Anti Phosfolipid Syndrome)

19 11 2010

Sekedar sharing aja…

Pertama kali mengetahui ACA (Anticardiolipin Antibodies) dan APS (Anti Phosfolipid Syndrom) yang diderita istri saya pada masa kehamilannya Minggu ke-20 ini, saya berserah diri… Semua ini kami berserah kepada Tuhan. Apa yang kami rencanakan, Tuhan yang menentukan.

Pada awal kehamilannya tidak ada tanda-tanda kalau ada kelainan di dalam darahnya karena perkembangan bayi kami normal. Tetapi ketika menginjak kehamilan Minggu ke-20 (5 bulan) perkembangan bayi kami tidak berkembang secara normal. Dalam pemeriksaan USG (Ultra Sono Grafi) terlihat perkembangan bayi kami baru mencapai minggu ke-17. Dokter kandungan kami mengatakan kalau perkembangan tidak berjalan sebagai mestinya (Minggu ke-20) tetapi perkembangan baru mencapai tahap Minggu ke-17, ini berati ada selisih 3 Minggu dari perkembangannya. Lalu kami di rujukan ke dokter ahli darah.

Kami pun mengunjugi dokter ahli darah tersebut atas rekomensi dari dokter kandungan kami. Setelah berkonsultasi, istri saya disuruh untuk memeriksakan darah. Beberapa hari setelah pemeriksaan darah, kami berkonsultasi dengan dokter ahli darah tersebut. Beliau mengatakan bahwa istri saya menderita APS (Anti Phosfolipid Syndrom) beberapa orang menyebutnya ACA (Anticardiolipin Antibodies), suatu kondisi dimana darah istri saya mengalami kekentalan sehingga asupan makanan yang ada darah tidak bisa diserah oleh bayi, hal ini mengakibatkan perkembangan bayi tidak berjalan normal.

Untuk mengatasi hal tersebut, Istri saya harus di suntik 2 kali sehari (selama masa kehamilan) dengan jangka waktu antar suntikan 12 jam. Kami berdua tidak menyangka kalau kondisinya seperti itu.

Setelah menebus obat yang diberikan selama sebulan yang terdiri dari :


60 buah suntikan 1 mL
60 buah alkohol swab (alkohol 70%)


12 buah Inviclot (Heparin sodium) 5 mL
30 tablet Ascardia

Ya…. Tuhan sebanyak ini ?” batinku

sedangkan istriku melihat ini hampir menangis membayangkan jarum suntik ini berada di perutnya.
Setiap hari selama masa kehamilan.

Sabar yach sayang, kita bisa melawati semua ini,” menenangkan kegalauan istriku

Di dalam perjalan pulang, kita terdiam karena masalah ini.

“Siapa yang menyutiknya ?”
Pertanyaan ini selalu timbul di benak saya.

‘Ya Tuhan…Bantu kami untuk melewati semua ini.”

Untuk pertama kali saya tidak sanggup melihat istri saya disuntik di perutnya, Mertua saya yang pertama kalinya menyuntiknya…

“Ya Tuhan, berilah kekuatan kepada istrinya yang tiap hari menahan sakit.” ku panjatkan dalam doaku

Apakah aku selalu mengandalkan mertua saya untuk menyuntiknya??? Batinku bertanya-tanya. Segera ku mantapkan tekatku untuk selalu bersama istriku.

Pertama kali aku menyuntik, ada keraguan yang ada di diriku, tetapi aku harus sanggup…

Suntikan pertama tidak berjalan lancar…
Tangan kanan yang menyubik perut istriku terlepas disebabkan sisa alkohol yang ada di perutnya terkena tanganku. Sedangkan tangan kiri ku terasa kaku dan reflek menarik kembali suntikan yang sudah menancap di perutnya.

Ya Tuhan….
Suntikannya belum selesai tetapi tangan kiri ku masih kaku…
Lalu ku lanjutkan dengan mencubit dengan tangan kanan sedangkan tangan kiriku kembali menusukkan jarum suntik yang isinya masih tersisa 1/2 lagi.

Akhirnya selesai….

Aku melihat istriku menahan sakit akibat 2 kali suntikan tersebut… “Maafkan ayah yach Bunda, ayah akan berusaha lagi.” lalu aku cium keningnya…dan keluar kamar.

“Ya Tuhan, kenapa bisa begini… Bayiku bagaimana?” kenapa dengan tangan ini…?” Aku menangis karena tidak sanggup melihat penderitaan istriku. Tapi siapa lagi yang berani untuk menyuntikya selain mertuaku….?” aku harus bisa….!!!!”

Setelah beberapa minggu, perkembangan bayi kami mengalami pertumbuhan yang baik dan sehat.

Puji Syukur, sekarang kehamilan istriku mencapai Minggu ke-35 dengan rutinitas suntik 2 kali sehari dan mengkonsumsi obat-obatan.

Doakan kami agar kehamilan ini membawa berkah kepada kami sekeluarga dan istri dan bayiku selalu sehat dan dapat lahir dengan selamat.

Terima kasi Bapa atas anugerah kepada kami untuk melewati semua ini.
Terima kasih karena Engkau memberika istriku kekuatan untuk menjalani semua ini.
Dan terima kasih kepada Kedua orang tua kami, kakak dan adik atas doa-doa yang dipanjatkan kepada keluarga kecil ini.

Terima kasih My pearl atas ketabahan dan semangatmu…

Peluk dan cium
bernadusnana

Nb : ada beberapa artikel mengenai ACA dan APS


http://www.fiqhislam.com/index.php/agenda-muslim/keluarga/14255-sindrom-darah-kental-pada-ibu-hamil

http://papalele.blogspot.com/2008/01/darah-kental-penyebab-keguguran.html